Resah, Gelisah, dan Keluh-Kesah
Jika ada masalah, janganlah mengeluh
dan mengatakan, “Tuhan masalahku sangat besar”, tapi katakanlah, “Duhai
masalah, ketahuilah bahwa Tuhanku Maha Besar”.
(Ungkapan Bijak)
Seorang laki-laki berbaju hijau
keluar dari kelasnya. Siang itu jam perkuliahan telah usai. Tidak ada lagi mata
kuliah. Dia keluar dari kampus dengan wajah penuh lelah. Tampaknya, begitu
banyak beban tersimpan di dalam dadanya. Langkah demi langkah diayunkannya
dengan kening yang berkerut. Sepertinya dirinya menyimpan gelisah.
Tidak lama kemudian, tibalah dia di
kamar kosannya. Membuka sepatu, melepas tas, lalu menghempaskan badannya ke
atas kasur. Kelihatan sekali bahwa dirinya memikul beban yang begitu berat,
juga begitu banyak masalah yang datang padanya. Dia tampak begitu lelah,
menyimpan gundah, merasakan keluh-kesah juga gelisah. Hatinya tidak damai,
selalu saja dihantui dengan khawatir, cemas dan rasa takut pada keadaan.
Dia tidak tenang, dia gelisah, dan
dia bermasalah.
***
Saudaraku, pernahkah kita merasakan
hari demi hari yang diliputi kecemasan. Diri yang selalu gelisah. Hati yang
selalu resah. Jiwa yang juga gundah. Perasaan yang tidak tenang, tidak damai,
khawatir berlebihan dan atau jiwa yang haus akan nasihat. Pernahkah kita
merasakan hal seperti itu? Atau kita sedang merasakannya?
Sebenarnya Saudaraku, memang setiap
manusia mempunyai beban, mempunyai masalah, dan juga merasakan hal-hal yang
membuat dirinya gelisah. Tetapi, perbedaan antara seorang manusia dengan yang
lainnya bergantung kepada bagaimana dirinya menyikapi keadaan tersebut.
Ada yang menyikapi masalah dengan
tenang. Ada juga yang menyikapi masalah dengan kegamangan. Ada yang menyikapi
masalah dengan positif. Ada juga yang menyikapi masalah dengan negatif. Semua
bergantung diri sendiri.
Yakinlah bahwa masalah itu kecil,
masalah itu secuil, dan yakinlah bahwa setiap masalah pasti mempunyai solusi.
Jika kita punya satu masalah, ada
sepuluh solusi untuk menyelesaikannya. Jika kita punya dua masalah, ada dua
puluh solusi untuk menyelesaikannya, begitu pun seterusnya. Jumlah solusi itu
lebih banyak daripada jumlah masalah itu sendiri. Semua dikembalikan kepada
kita, bagaimana kita menyikapi masalah tersebut.
Jika ada masalah, janganlah mengeluh
dan mengatakan, “Tuhan masalahku sangat besar”, tapi katakanlah, “Duhai
masalah, ketahuilah bahwa Tuhanku Maha Besar”.
Lalu jika kita masih resah, masih
gelisah, masih gundah akan masalah. Cobalah mengucap istighfar berulang-ulang.
Gerakkan bibir kita dengan kalimat itu. Lakukan berulang-ulang hingga
ketenangan hati bisa kita rasakan.
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah…
Sungguh, istighfar memberikan jalan
keluar pada masalah yang menimpa kita.
“Ibnu Abbas Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang
selalu beristighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari segala
kesusahan, memberinya kesenangan dari segala kegelisahan dan memberinya rezeki
dari jalan yang tidak terduga-duga.” (HR. Abu Dawud)
***
Jika diri merasakan gelisah.
Ucapkanlah astaghfirullah…
Jika hati dipenuhi keluh-kesah.
Ucapkanlah astaghfirullah…
Jika diri terasa gundah. Ucapkanlah astaghfirullah…
Jika jiwa juga merasa resah.
Ucapkanlah astaghfirullah…
Ibnu Taimiyah pernah berkata,
sesungguhnya ketika masalah ditimpakan kepadaku. Aku segera beristighfar kepada
Allah sebanyak seribu kali. Sedikit-banyaknya Allah akan membukakan kunci
masalah tersebut untukku.
Maka dari itu, perbanyaklah kita
mengucap istighfar. Perseringlah membasahi bibir kita dengan kalimat astaghfirullah. Berharaplah, semoga
Allah berikan kedamaian kepada hati kita. Semoga Allah mudahkan diri ini
menyelesaikan setiap masalah yang menimpa. Semoga Allah berikan kesabaran pada
jiwa. Semoga kita menjadi hamba yang mampu menyikapi setiap permasalahan dengan
bijak. Aamiin.
0 komentar: