Jalan yang Berbeda

23.48 Robi Afrizan Saputra 0 Comments


Hari-harimu akan menjadi hari-hari yang bahagia, jika setiap kejadian dan peristiwa dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Berbeda dari orang-orang yang sering memandang segala hal dengan saling menyalahkan, saling menjatuhkan, saling berdebat tanpa tahu ke mana arah sebuah muaranya. Jadilah berbeda dengan memandang setiap hal dengan sudut yang selalu baik-baik saja. Walau sekalipun kondisimu sedang jatuh. Pandanglah dengan berbeda. Bahwa dengan jatuh ini kamu akan bisa bangkit dan menjadi lebih tangguh.

Berani berbeda bukan berarti salah. Malah menjadi berbeda akan lebih baik jika perbedaan yang dipilih bermuara pada setiap kebaikan yang menyala-nyala. Bayangkan segerombolan orang sedang berjalan di sebuah rute menuju keburukan. Kemudian kamu berani keluar dari jalan itu sendirian untuk menempuh rute baru menuju kebaikan. Inilah perbedaan yang patut dibanggakan. Berani berbeda demi kebaikan walau hanya sendirian.

Yakinkanlah pada dirimu bahwa menempuh jalan kebaikan adalah sebuah perjuangan. Kamu harus siap menerima cacian. Kamu harus selalu sedia menerima kritikan yang kadang tanpa dasar dan alasan yang jelas. Kamu haruslah benar-benar menguatkan telapak kakimu untuk menempuh jalan panjang kebaikan itu. Harus benar-benar kuat dan tidak boleh mundur. Walau berat, tetaplah melangkah. Jangan sesekali untuk menyerah. Sebab, jalan kebaikan yang sedang kau tempuh adalah jalan yang berdarah-darah. Rasul saja diludahi ketika berdakwah. Namun, beliau tak pernah marah. Tak kenal lelah. Dan terus melanjutkan langkah. Kamu pun juga harus begitu. Ya kamu dan tentu juga aku.

Selamat menempuh jalan panjang kebaikan. Tidak boleh mundur. Tidak boleh menyerah. Kuatkan terus kakimu untuk melangkah.

Malam sunyi. 23.47 Wib.
1/11/2017

You Might Also Like

0 komentar: