Mahasiswa dan Kebingungan Pascakampus

13.00 Robi Afrizan Saputra 0 Comments


Anak-anak kuliah yang baru lulus, freshgraduate, tampaknya saat lulus enggak bakalan fresh. Paling euforia bahagianya itu hanya dirasakan saat hari wisudanya saja. Setelah itu? Semacam ada pikiran berat di kepalanya dan sebuah pertanyaan yang segera membutuhkan jawaban, "Saya mau jadi apa?". 

Enggak sedikit lulusan sarjana yang kebingungan setelah wisuda. Entah itu lulus dari perguruan tinggi di daerah atau di kota-kota besar nan favorit. Kebanyakan dari mereka, ya mayoritas akan kebingungan pascakampus itu. Baik itu mahasiswa yang di kampus biasa-biasa saja bahkan mahasiswa yang lulus dengan predikat cumlaude. Banyak di antara mereka yang bingung dan enggak tahu mau melangkah ke mana. Apakah Anda salah satunya?

Belum lagi, dihantui dengan bisikan-bisikan Quarter Life Crisis. Krisis seperempat abad. Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikirannya, mungkin tak jauh-jauh dari pertanyaan ini. Saya mau jadi apa? Di mana saya akan bekerja? Berapa gaji nantinya? Apakah mencukupi untuk biaya hidup, membeli rumah, biaya menikah, dll? Kapan saya bisa menikah sedangkan satu per satu teman sudah menemukan teman hidupnya dan pertanyaan lainnya yang kebanyakan untuk dibandingkan dengan kondisinya pada saat itu juga.

Pertama, berhentilah membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain. Berhenti membanding-bandingkan pencapaianmu dengan pencapaian orang lain. Kondisi setiap orang itu berbeda. Namun, semua pasti punya waktu untuk sampai di puncak. Tinggal kamu mau memilih jalan menjadi apa dan bersabar melewati proses panjangnya.

Kedua, jangan merasa minder dengan diri sendiri. Setiap manusia pasti punya, setidaknya satu hal yang menjadi kelebihannya. Asah dan fokuslah dengan itu. Walaupun kamu merasa hal itu hanyalah hal kecil misalnya, enggak masalah, kalau terus diasah, lama-kelamaan semakin tajam dan kamu akan expert di bidang itu. 

Ketiga, berhenti untuk malas-malasan. Kalau kamu cuma malas-malasan terus, gimana caranya bisa berkembang? Lakukan apa yang bisa kamu lakukan dan mulai dengan segera. Jangan ditunda-tunda. Misalkan, kamu suka menulis, ya menulis aja terus. Asah kemampuan itu. Mulai kirimkan ke media. Kalau diterima kamu akan mendapatkan honor dari tulisanmu itu. Kalau mau, mulai susun juga sebuah buku atau buat sebuah novel. Terbitkan. Konsisten dengan itu. Pelan-pelan orang bakalan tahu kalau kamu punya karya. Atau bidang apa pun yang kamu sukai. Mulai saja. Asah dan terus berlatih. Hindari bermalas-malasan. Lawan kemalasan itu.

Satu hal yang harus benar-benar kamu pahami, untuk sampai di puncak (karier) itu butuh waktu bertahun-tahun. Enggak ada proses yang instan. Agar kamu bisa sampai, maka kamu harus memulai. Bukan dengan terus menunda-nundanya. Bidang apa pun yang kamu pilih, semua berpotensi. Tinggal kamu mau serius menekuninya atau tidak saja.

Tuban, 7 Juli 2020
12.59 WIB

You Might Also Like

0 komentar: