Saat Harapan Tak Sesuai Kenyataan

22.08 Robi Afrizan Saputra 0 Comments

Setiap episode kehidupan ini berfase, bertahap, dan berliku. Jalan panjang hanya bisa ditempuh oleh jiwa yang gagah dan pribadi yang tangguh.

Kebanyakan manusia terlena akan nikmat. Padahal nikmat adalah salah satu bentuk ujian Tuhan. Ketika kita terlalu bangga dengan keberhasilan yang sementara, seketika muncul ujub di dada. Padahal manusia disuruh untuk menundukkan jiwa.

Acapkali harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Saat itu pula kesedihan mengendap di jiwa. Namun, jika dipikir lebih dalam, untuk apa bersedih berkepanjangan? Bukankah lebih baik berdiri dan bangkit untuk mempersiapkan jalan yang panjang itu?

Duhai jiwa yang dilanda akan cinta pada cita-cita. Yakinlah bahwa Allah adalah Tuhan Pemberi Segala. Allah itu Maha Cinta lagi Sempurna. Kita meminta pasti akan diberikan-Nya.

Jika kita menginginkan harapan A. Namun Allah meluluskan pada harapan B berarti itu yang terbaik. Jika kita tidak lulus pada tahap pertama, kita bisa lulus pada tahap kedua. Asalkan memang ada jiwa sungguh-sungguh dan ikhtiar maksimal yang harus kita lakukan.

Kemudian, mungkin saja kita diberhasilkan Allah hari ini. Namun hari esok, lusa dan hari-hari berikutnya masih ada tantangan dan perjuangan yang lebih berat. Jika lengah, siap-siaplah terlindas.

Juga mungkin kita digagalkan Allah hari ini. Namun hari esok, lusa dan hari-hari berikutnya Allah berikan jalan-jalan kemudahan pada kita. Apa kuncinya? Tentu berjiwa sabar dan ikhlas menerima.

Ibaratnya: ada yang start lebih dahulu namun kandas dipertengahan lomba. Ada juga yang start dikemudian namun lancar dalam arena pertandingan.

Semua bergantung diri sendiri. Bagaimana kita menyikapi keadaan. Jika kita sikapi masalah atau ujian Tuhan dengan positif, maka positiflah kita. Namun jika kita sikapi dengan negatif, tentu dada dan seluruh saraf kita juga akan merespons negatif.

Kembalikan jiwa pada Allah Ta'ala. Jangan bersedih! Berdiri dan bangkitlah dengan gagah. Setiap kita telah Allah jaminkan rezekinya masing-masing. Kita tinggal berusaha dengan semaksimalnya.

"Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Janganlah menyibukkan dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin Allah. Selama masih ada ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah dengan hikmah-Nya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmat-Nya membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu." (Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Kitab Al-Fawaid, hal 57)

Untuk kawan-kawanku pejuang cita-cita.

9/mei/2015
@robiafrizan1

You Might Also Like

0 komentar: